Pengikut Blog Kuala Kapuas


ARTIKEL TERAKHIR

Informasi Umum Kabupaten Kapuas

Bookmark and Share
Kabupaten Kapuas dengan ibu kota Kuala Kapuas adalah Daerah Otonom, sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 27 / 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kalimantan Tengah. Setelah adanya perubahan Kabupaten di Kalimantan Tengah, maka luasnya adalah 14.999 km2. Jumlah Kecamatanya adalah 14 buah.
Ibu kota Kabupaten Kapuas adalah Kuala Kapuas. Kuala artinya delta. Kota Kuala Kapuas adalah kota yang amat indah, karena berada pada tepi sungai pada simpang tiga. Pada malam hari, lampu-lampu dari permukiman penduduk ditepian Sungai yang amat luas (lebar mencapai 2 kilometer) berkerlap-kerlip dipantulkan oleh air Sungai disertai sapuan angin yang sejuk yang membawa nuansa magis. 

Kota ini terbangun sejak lama sebelum adanya ibu kota Kalimantan Tengah Palangka Raya. Kota ini berasal pelabuhan perdagangan skala kecil antar pulau dan antar Daerah. Dewasa ini jalan lintas Kalimantan membuka isolasi Kabupaten Kapuas ke wilayah lainnya di Kalimantan. Pembangunan kota Kuala Kapuas cukup intensif khususnya kawasan permukiman dan wilayah kota baru yang mencakup gedung pemerintahan dan infrastruktur lainnya. Kota Kuala Kapuas adalah gerbang Selatan Propinsi Kalimantan Tengah.

Rumah panjang (Betang) yang merupakan bagian budaya "Dayak" masih berdiri tegak di kota kecil Buntoi, Desa Tumbang Kurik dan Tumbang Malahoi. Kerajinan keranjang rotan di Kuala Kapuas, pemancingan udang air tawar dan pasar terapung mewarnai kehidupan masyarakat Kabupaten Kapuas. Terdapat pula kawasan pantai yang amat indah di daerah Cemara Labat ditepian laut Jawa. 

Isu utama pembangunan Kabupaten Kapuas adalah upaya pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan masih kurang di dukung oleh adanya kemampuan tenaga ahli, biaya dan prasarana yang memadai. Upaya membangun ekonomi masyarakat yang berbasiskan kemampuan membuat produksi yang ekonomis dan lestari masih belum berkembang dengan baik. 

Proyek Nasional Lahan Padi Satu Juta hektar yang gagal dan menghebohkan telah meninggalkan kerusakan ekosistem yang berakibat rusaknya areal perkebunan tradisional dan wilayah perikanan darat tradisional.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }