"Minta duit atau ikam kubunuh," ujar Ikbal saat melapor ke Mapolsekta Selat menirukan ucapan Ad kepadanya, kemarin.
Gusti Bahriansyah, guru SDN Selat Hilir V yang mengantarkan Ikbal ke mapolsekta, menyebut Ad sebelumnya tercatat sebagai siswa di sekolahnya. Tapi karena kelakuannya yang nakal dan temantemannya sering mengeluh dimintai uang, Ad dikeluarkan dari SDN Selat Hilir V.
Sejak dikeluarkan dari SDN Selat Hilir V, Ad melanjutkan pendidikan di SDN Selat Hilir X di bangku kelas V. Tapi dia masih sering datang ke sekolah tersebut.
Ikbal mengaku pernah dimintai Rp 20 ribu oleh Ad. Bahkan seperti tak kenal takut, Ad juga pernah mendatanginya ke ruang kelas hanya untuk meminta uang.
Sejauh ini, dua teman Ad yang disebut-sebut pernah bersamanya ikut meminta uang kepada Ikbal, dibawa ke Mapolsekta Selat untuk dimintai keterangan. Sedangkan Ad sendiri saat didatangi petugas ke rumahnya, sedang tidak berada di tempat.
Dua teman Ad itu adalah Muh (9) dan Don (11). Saat ditanya, keduanya membantah ikut-ikutan AD meminta uang, meski pernah menikmatinya. "Saya pernah diberi Ad Rp 500. Biasanya uang itu untuk main PS (playstation)," tutur Don.
Roseli, nenek Ad yang datang ke polsekta, mengakui cucunya nakal tapi tidak menyangka apabila prilakunya di luar rumah sampai seburuk itu.
Menurut dia, orangtuanya juga sudah seringkali menasihati bahkan menghukumnya, tapi prilaku Ad tak berubah. "Dia juga sering pulang ke rumah sampai malam. Bapaknya sampai pusing mencari kalau dia tidak pulang," turut Roseli.
Setiap hari, lanjut dia, Ad selalu diberi sangu Rp 3.000 tiap akan pergi ke sekolah. Namun atas kejadian ini, Roseli menyatakan menyesal dan meminta maaf kepada Ikbal karena cucunya bisa berbuat senekat itu.
Kapolsekta Selat AKP GM Saragih melalui Kanit Reskrim Aipda Herry Utomo, mengaku masih mempelajari kasus tersebut. Selain itu, keterangan dari Ad selaku terlapor juga belum didapatkan karena yang bersangkutan belum berhasil mereka temui. [bpost]
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar