Kalteng Tetinggi Peredaran Sabu

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Brigjen (Pol) H Damianus Djeky mengatakan, berdasarkan data yang ada, peredaran sabu di provinsi tersebut masih tertinggi dari jenis narkotika dan obat-obatan lainnya. "Pada tahun 2010, tercatat ada 474 kasus narkoba yang ditangani Polda Kalteng. Dari jumlah itu, narkoba jenis sabu masih tertinggi peredarannya," katanya di Palangkaraya, Selasa (5/7/2011).

Menurut Damianus, tahun 2011 semester pertama tercatat ada 174 kasus narkoba di Kalteng. Dari jumlah itu, jenis sabu masih tetap tertinggi peredarannya. Namun, apabila jumlah itu tetap pada semester kedua, peredaran narkoba menurun jika dibandingkan tahun 2010.

"Kami berharap pada semester kedua nanti kasus narkoba bisa tetap 174 kasus atau lebih baik turun dari jumlah tersebut. Kalau itu bisa ditekan, peredaran narkoba bisa ditekan," ujarnya.

Dia menyatakan, peredaran narkoba juga bisa dilihat dari perkembangan dari tempat-tempat rehabilitasi yang ada. Selama tidak terjadi lonjakan, maka sangat memungkinkan peredaran itu tidak meningkat.

"Namun, kami tetap berupaya menekan tingginya angka peredaran narkoba di Kalteng, terutama beberapa kabupaten yang cukup rawan menjadi pintu masuk peredaran narkoba," katanya.

Damianus menjelaskan, dari kenyataan yang ada dan beberapa kasus narkoba di Kalteng, ada tiga wilayah yang menjadi sasaran peredaran narkoba di Kalteng, yaitu Kota Palangkaraya, Sampit, dan Kapuas.

"Dari tiga wilayah itu, Kota Palangkaraya masih tertinggi kasus peredaran narkoba di Kalteng dan ini menjadi perhatian kami agar ke depannya bisa ditekan," katanya menegaskan.

Baru-baru ini pihaknya juga membongkar jaringan narkoba jenis sabu di Kapuas. Dari hasil penyelidikan, jaringan di Kapuas merupakan jaringan dari Aceh.

"Walaupun barang buktinya masih 500 gram, jaringannya sudah melibatkan daerah lain dan ini perlu diungkap lebih lanjut," kata Damianus.